Maros. suararadarcakrabuana.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengajak pemerintah desa di seluruh Indonesia untuk mengembangkan desa wisata berbasis potensi lokal yang khas.
Hal ini bertujuan menciptakan daya tarik unik yang mampu membedakan desa wisata dari destinasi lain, sehingga menarik lebih banyak wisatawan.
“Desa wisata ini sangat potensial. Saya mengapresiasi Pak Kades yang sudah memberi contoh pengelolaan potensi desa.
Jika potensi ini digarap dengan serius, maka desa bisa menghasilkan pendapatan yang luar biasa,” ujar Mendes Yandri saat mengunjungi Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (18/11).
Mantan Wakil Ketua MPR RI ini menjelaskan bahwa pengembangan desa wisata tak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat desa.
Sebagai contoh, Desa Tukamasea kini mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp500 juta per tahun.
“Dengan pencapaian seperti ini, jangan cepat puas. Justru ini menjadi momentum untuk terus berinovasi dan melangkah lebih maju,” pesan Mendes Yandri.
Selain sektor wisata, Mendes Yandri juga mendorong desa-desa untuk mengembangkan potensi di bidang perikanan dan kelautan.
Ia mencontohkan beberapa produk seperti ikan asin, abon ikan, kerupuk ikan, dan terasi yang dapat meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan nelayan.
Produk-produk ini, menurutnya, berpeluang besar untuk dipasarkan di tingkat lokal maupun nasional.
“Potensi ini sangat strategis untuk mendatangkan keuntungan.
Oleh karena itu, desa harus memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara optimal,” tegasnya.
Dalam kunjungannya, Mendes Yandri didampingi oleh Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Harlina Sulistyorini, Kepala BPSDM Kemendes PDT Luthfiyah Nurlaela, serta sejumlah pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDT.
M. Ridho
—-
Sumber: Humas Kemendes PDT
BR/Humas/KDPDTT/XI/2024/45
