BANDUNG, Suararadarcakrabuana.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana membangun pusat komando tanggap darurat atau ruangan khusus call center di Gedung Sate, Kota Bandung, dan lima kantor wilayah gubernur lainnya.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, mengingat Jawa Barat adalah daerah rawan bencana hidrometeorologi saat musim hujan.
“Di Gedung Sate ini dibuat ruangan sebagai call center. Kemudian seluruh komponen, baik dari TNI, Polri, Basarnas, Dinas Kesehatan, BMKG, kemudian tersiap di sini. Layarnya terpampang, apa yang harus digerakkan, seluruh mobil-mobilnya di sini,” ujar Dedi kepada awak media setelah apel gelar pasukan siaga tanggap bencana tahun 2025 di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, (6/11/2025).
Mantan Bupati Purwakarta itu akan menyiapkan jaringan kesiapsiagaan di lima kantor wilayah gubernur, yakni Bogor, Garut, Purwakarta, Cirebon, dan Bandung sebagai pusat komando lapangan.
Berdasarkan kondisi geografis analisis akademik, ia menyebut Cirebon dan Purwakarta sebagai dua titik paling aman untuk dijadikan pusat komando alternatif jika terjadi bencana besar.
Selain menyiapkan sistem komando, Dedi juga meminta seluruh perangkat teknis di daerah untuk melengkapi sarana pendukung tanggap bencana, termasuk mobil ambulans dengan kemampuan off-road dan rumah sakit terapung.
“Saya sudah minta, misalnya Dinas Kesehatan sudah siapkan mobil ambulans dengan kelengkapan medikalnya yang itu memiliki kualifikasi off-roader yang bisa turun naik ke daerah-daerah curam,” katanya.
“Yang kedua, di daerah perairan kami belum memiliki rumah sakit terapung. Saya sudah minta siapkan rumah sakit terapung untuk wilayah utara dan selatan. Tahap pertama bisa empat rumah sakit terapung, empat mobil perahu ambulans,” tambah Dedi.
Menurutnya, kesiapsiagaan menghadapi bencana harus disertai dengan kesiapan logistik dan anggaran. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran khusus untuk Belanja Tak Terduga (BTT).
“Pembiayaan harus siap menyiapkan uang. Kalau bencana itu enggak pernah pilih kalender. Misalnya saya pilih nanti di akhir Desember, kan enggak bisa, atau awal Januari kan enggak bisa. Kami harus siap,” ungkapp Dedi.
Redaksi Wonk AlitKDM siapkan Call Center




