Kisah Pilu Keluarga Pak Holil Jadi Potret Kemiskinan Di Garut

Garut. Suararadarcakrabuana.com – Data kemiskinan di Kabupaten Garut versi DTSEN (Data Terpadu Sektor Elektronik) disebut-sebut menunjukkan penurunan.

Tapi, realita di lapangan ternyata jauh lebih pahit. Keluarga Pak Holil (70) di Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan, menjadi bukti nyata bahwa angka-angka itu hanya ilusi.

Kondisi memilukan dialami Pak Holil, sang istri Ibu Titi (58), dan anaknya yang mengidap gangguan mental (22).

Mereka terpaksa tinggal di rumah semi permanen yang sudah tidak layak huni. Atapnya bocor, dindingnya reyot, toilet tidak layak hanya di tutupi oleh kain dan lantainya bebatuan. Bukan sekadar sederhana, tapi benar-benar memprihatinkan.

kondisi rumah pak holil dan keluraga’

Yang bikin hati miris, keluarga ini seolah dilupakan oleh sistem. Padahal, tetangga sekitar sudah berkali-kali melaporkan kondisi mereka ke kepala desa setempat.

Sayangnya, respons yang didengar justru sikap hedon dan cuek dari sang kades. “Banyak laporan dari warga, tapi sepertinya tidak digubris,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Ibu Titi, di usianya yang tak lagi muda, harus menjadi buruh serabutan untuk menyambung hidup. Suaminya, Pak Holil, sudah uzur dan sakit-sakitan, sehingga tak mampu bekerja.

Sementara anak mereka yang masih muda, terbelenggu gangguan mental tanpa pernah merasakan bangku sekolah sejak kecil.

Baca Juga: https://www.suararadarcakrabuana.com/lai-dpd-banten-segera-laporkan-pendekar-bar-ke-gubernur-banten/

Klaim penurunan kemiskinan di Garut seperti yang tercantum dalam DTSEN seolah tak punya wajah.

Data mungkin hanya sekumpulan angka dan huruf yang bisa dimanipulasi, tapi penderitaan keluarga Pak Holil dan banyak lainnya seperti mereka adalah bukti yang tak terbantahkan.

Fakta di lapangan menunjukkan, masih banyak warga Garut yang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem namun tak tercatat oleh pemerintah. Mereka seperti hilang dalam statistik, tapi nyata dalam kesengsaraan.

Harapan besar kini tertumpu pada Pemerintah Kabupaten Garut, terutama Dinas Sosial setempat, untuk turun tangan memberikan bantuan nyata.

Jangan sampai program-program seremonial dengan dana besar justru mengabaikan warga miskin yang benar-benar butuh uluran tangan.

Keluarga Pak Holil hanyalah satu dari sekian banyak potret kemiskinan di Garut yang terabaikan. Sudah saatnya pemerintah membuka mata, mendengar jeritan warga, dan bertindak nyata.

Karena yang dibutuhkan bukan sekadar data indah, tapi aksi yang menyentuh langsung ke akar masalah. Lokasi Desa Pananjung, Kampung Pokok RT 02/RW 06, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut.

Rdaksi ; RS,SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *