Subang .Suararadarcakrabuana.com – Pemerintah akan mengevaluasi izin pengambilan air tanah imbas polemik sumber air yang digunakan oleh produsen air minum dalam kemasan (AMDK) aqua yang diduga menggunakan air dari sumur bor bukan mata air.
“Jadi nanti berdasarkan evaluasi, kalau perusahaan sudah memenuhi persyaratan, mereka bisa tetap melaksanakan kegiatan (pengambilan air),” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung di Kementerian ESDM, Jakarta, .
Jika hasil evaluasi menunjukkan adanya pelanggaran, seperti perizinan yang tidak lengkap hingga permasalahan di lapangan, ESDM akan meminta kepada perusahaan untuk melakukan perbaikan
“Tetapi kalau itu memang harus dihentikan, itu harus dihentikan. Sesuai dengan kondisi air tanah yang ada,” kata Yuliot.
Yuliot menjelaskan bahwa izin pengambilan air tanah diberikan setelah melalui evaluasi teknis terhadap kondisi lingkungan sekitar. Bila ditemukan pelanggaran atau ketidaksesuaian izin, pemerintah akan mengambil langkah tegas.
Soal pemberian izin pengambilan air tanah sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Izin Pengusahaan Air Tanah dan Persetujuan Air Tanah.
“Jadi, untuk proses perizinannya sudah didetailkan di dalam permen dan implementasinya di Badan Geologi.”
Dalam kesempatan itu, Yuliot menyampaikan bahwa Aqua bukanlah satu-satunya perusahaan yang mengambil air tanah. Hingga 17 Oktober 2025, Kementerian ESDM mencatat telah menerbitkan sekitar 4.700 izin pengusahaan air tanah di seluruh Indonesia, termasuk untuk perusahaan-perusahaan air minum.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) sebelumnya menyatakan siap memanggil manajemen dan Direktur Utama PT Tirta Investama selaku produsen air minum kemasan merek Aqua terkait dengan dugaan sumber air produksi dari sumur bor atau air tanah bukan air pegunungan.
Rencana pemanggilan tersebut dilakukan, setelah muncul dugaan bahwa sumber air produksi berasal dari sumur bor atau air tanah, bukan dari mata air pegunungan sebagaimana diklaim dalam iklannya selama ini.
Isu ini mencuat setelah hasil inspeksi di salah satu pabrik Aqua menunjukkan penggunaan air tanah dari sumur bor dalam proses produksi. Padahal, dalam berbagai iklan televisi dan media digital, Aqua selama ini dikenal dengan slogan Air pegunungan yang murni dan alami, yang memberi kesan bahwa airnya berasal langsung dari sumber mata air pegunungan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapat informasi bahwa sumber air minum Aqua bukan berasa dari maa air pegunungan murni, melainkan sumur bor. Hal ini ditemukan saat melakukan inspeksi mendadak ke pabrik Aqua di Subang, Jawa Barat.
Lewat YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang ditayangkan pada Selasa lalu, 21 Oktober 2025, salah satu perwakilan Aqua menyebutkan sumber air minum berasal dari sumur bor.
“Saya kira itu air permukaan, air sungai atau air dari mata air. Ternyata bukan dari mata air, tapi dari sumur pompa dalam, berarti airnya dibor,”kata Dedi.
Sementara itu, PT Tirta Investama selaku produsen air minum kemasan merek Aqua lewat laman resminya memberi tanggapan atas informasi yang beredar di antaranya soal dugaan perusahaan menggunakan air dari sumur bor biasa, dan bukan dari sumber air pengunungan.
“Kami ingin tidak ada kesalahpahaman di masyarakat,” seperti dikutip dari situs resmi Aqua, Kamis, 23 Oktober 2025.
Sebagai pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, Aqua menyatakan berkomitmen untuk menjaga kualitas dan kemurnian air yang dihadirkan kepada masyarakat.
“Aqua akan terus menjaga komitmennya dalam menyediakan air minum berkualitas tinggi, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan membangun hubungan yang transparan dengan masyarakat.” ujarnya
Terkait dengan dugaan perusahaan menggunakan air dari sumur bor biasa, Aqua membantah.
“Tidak benar. AQUA menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan. Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami),” seperti dikutip dari situs Aqua.
RED/TIM




